Book Review #5 Digital Fortress

Ridwan Firdaus
2 min readMay 3, 2019

--

Danbrown.com

Digital Fortress (Benteng Digital) merupakan novel thriller teknologi karya Dan Brown sekaligus merupakan novel pertama dari penulis The Davinci Code ini. Digital Fortress diterbitkan pertama kali pada tahun 1997. Digital Fortress bercerita tentang NSA (National Security Agency) dan perannya dalam menjaga keamanan Amerika dari serangan cyber. NSA adalah lembaga paling rahasia dan bernilai miliaran dollar dalam fasilitasnya. NSA adalah rumah bagi bagi kriptografer (pemecah kode) terbaik di dunia. Setiap tahun, NSA merekrut mahasiswa tercerdas dari kampus terbaik dan memberi gaji besar semata untuk memastikan kedaulatan digital Amerika. NSA tidak hanya bertanggungjawab untuk menggagalkan rencana penyerangan, terorisme, penyelendupan narkoba atau penjualan manusia. Lebih dari itu, NSA melindungi data paling rahasia pemerintahan AS seperti blueprint senjata terbaru, peta aktivitas militer AS, sampai daftar agen intelijen di berbagai negara.

Di Era digital ini, rencana penyerangan, terorisme, penyelundupan narkoba, atau penjualan manusia dilakukan dalam dimensi internet tersandi. NSA memecahkan ribuan sandi setiap harinya menggunakan superkomputer TRANSLTR yang bernilai miliaran dollar. TRASNLTR juga dibekali sistem keamanan tertinggi untuk mengamankan data paling rahasia AS. TRANSLTR memicu protes dari karyawan terbaiknya Ensei Tankado. Seorang jenius Jepang yag keberatan karena mempekerjakan TRANSLTR juga berarti menyadap email dan data privasi orang di internet. Alasan keamanan nasional tidak dapat diterimanya sehingga ia memutuskan keluar dari NSA.

Masalah dimulai ketika mesin pemecah kode yang teruji keandalannya itu menghadapi sebuah kode/sandi misterius yang tidak dapat dipecahkan. NSA tersandera oleh kode yang begitu kompleks yang tidak hanya mengancam data penting AS, melainkan intelijen AS seluruhnya. Apa jadinya bila blueprint senjata terbaru ini jatuh kepada para teroris sementara intelijen tidak lagi mampu menghalau pergerakan mereka?

Bagaimana kelanjutannya? Silakan baca kelanjutannya sendiri :)

Alur cerita novel ini sulit ditebak. Dan Brown piaway dalam menggambarkan area abu-abu antara kebebasan personal dan keamanan nasional. Istilah teknis tentang dunia digital dan sandi dibahasakan menjadi sesuatu yang mudah diikuti. Brown memberikan konsep dan cara pemecahan sandi sederhana. Direktur National Security Institute mengomentari buku ini sebagai “Lebih dekat kepada kebernaran daripada yang berani dibayangkan siapapun”. Walaupun ditulis tahun 1997, isu keamanan cyber dan privasi personal masih relevan hingga saat ini. Lumayan dibaca di Ramadhan sebagai selingan baca Al-Quran :)

Judul : Digital Fortress

Halaman : 570

Rating : 8,3

--

--