PaaS: Product as a Service

Ridwan Firdaus
2 min readMar 31, 2022

Banyak sampah barang-barang elektronik numpuk di negara dunia ketiga. Tidak bio-degradable, terdapat kandungan yang berbahaya, dan jumlahnya akan terus bertambah kalau tetap kaya gini dan tidak ada perubahan yg signifikan.

Model “Product as a Service” dimana ownership dari suatu barang tidak diberikan ke end user, tapi si manufacturer/pihak ketiga terlihat menjanjikan. Contohnya washing machine.

Di video itu dijelasin, what if, alih-alih kepemilikan mesin cuci itu di si end user, mereka hanya menyewa aja dari manufacturer. When the machine broken, wore out, or the newer version comes out, the manufacturer take them and user get the replacement. The manufacturer then disassemble the product, part yang bisa di reuse/refurbish ya diperbaiki dulu/dipake lagi, yang ga layak pakai lagi goes to the recycle facility. Dengan model seperti itu, mudah bagi si manufacturer untuk mencapai skala ekonomi untuk reverse logistic dan operations setelahnya, juga mengontrol dampak lingkungannya.

Mirip konsep tuker hape lama untuk dapetin potongan saat beli hape baru. Semacam deposit and reward system. Barang lama/bekas itu berlaku sebagai deposit yang bisa ditukar dengan reward (e.g cashback) saat barang dikembalikan ke manufacturer.

Koinpack, mencoba menggunakan konsep circular gitu itu untuk plastic packaging. Kalo lihat rak di supermarket, hampir 100% packagingnya sekali pakai. Sabun, sampo, pelembut, pewangi, minyak, sampai snack yang gedean kemasannya daripada isinya, packagingnya akan dibuang setelah sekali digunakan. Kabarnya akan lebih banyak plastik daripada ikan di laut tahun-tahun mendatang kalau ga ada perubahan radikal dari cara orang pake plastik. Rada hiperbolik sih haha. Nah alih-alih pake kemasan sekali pakai, koinpack menawarkan product kemasan yang bisa dipake ulang. Customer bisa beli kebutuhan-kebutuhan harian mereka yang dikemas pake packaging yg lebih premium dan ketika selesai bisa dikembalikan/di pick-up untuk kemudian dibersihkan dan digunakan ulang. Dalam hal ini, packaging adalah product dalam konsep “product as a service” atau PaaS

Contoh lain skema PaaS: lampu. Si manufacturer tidak lagi jual fisik lampunya, tapi sebuah jasa: lightning/pencahayaan. Model pembayarannya bisa pay as you go. Manufacturer bisa pasang teknologi sensor untuk track pola penggunaannya dan cari cara supaya masa pakai lampunya panjang dan dampak lingkungannya minim. Kalo model sekarang, si manufacturer pengennya lampu ganti sesering mungkin kan supaya penjualannya tinggi. Terus ga ada tanggungjawab untuk memroses lampu bekasnya, baik dari si manufacturer maupun si pengguna. Hal yang sama juga berlaku untuk produk lain: printer, kulkas, rice cooker, dsb.

Interesting to see how innovations can change the life for the better.

--

--