Review Novel #6 Deception Point
Novel kedua dari penulis fenomenal, Dan Brown.
Deception Point (titik muslihat), sebuah novel thriller karya novelis legendaris Daniel Gerhard Brown, atau lebih dikenal sebagai Dan Brown. Buku ini merupakan karya ketiga Dan Brown yang diterbitkan tahun 2001 setelah Digital Fortress (1997) dan Angels and Demon (2000). Deception Point mengambil latar waktu menjelang pemilihan presiden Amerika antara Senator Sedgewick Sexton dengan petahana, Presiden Henry. Henry adalah seorang pro-NASA, sebuah lembaga yang tengah dililit kesulitan setelah serentetan kegagalan proyek dan misinya sementara terus menyedot anggaran pemerintah sangat besar setiap tahunnya. Proyek pembangunan stasiun luar angkasa membengkak, tidak berfungsinya satelit baru mereka, kegagalan peluncuran satelit milik lembaga intelijen AS, dan serangkaian kegagalan lainnya semakin memperkeruh citra kampanye presiden. Alih-alih menghentikan pendanaan, presiden malah mengalokasikan dana darurat untuk lembaga yang tengah sekarat ini. Kritik datang dari berbagai arah.
Senator Sexton merasakan itu sebagai keuntungan politis baginya. Senator menempatkan diri persis berlawanan dengan presiden : Privatisasi NASA. NASA yang selama ini memonopoli kegiatan eksplorasi luar angkasa dianggap tidak adil dan membuat dirinya tidak kompetitif. NASA sengaja merugi dengan membiayai pengiriman satelit dibawah harga wajar yang ditawarkan lembaga-lembaga antariksa swasta : kontrol penuh atas luar angkasa. Sexton merasa setelah berpuluh-puluh tahun mengeksplorasi angkasa dan tanpa hasil, sudah saatnya anggaran NASA yang belasan miliar dolar itu dipotong untuk dialokasikan terhadap dana pendidikan dan eksplorasi luar angkasa diserahkan mengikuti skema pasar. Dalam suatu sesi debat, senator berkata “Setelah 35 tahun kupikir sudah jelas bahwa kita tidak akan menemukan kehidupan diluar bumi. Demi Tuhan, potong kepala saya jika saya salah”. Senator semakin populer, kemenangan didepan matanya.
Tidak lama setelah satelit pemindai kepadatan es NASA berfungsi, NASA menemukan bongkahan besar meteorit terperangkap 300 mil di bawah dataran es di Arktika. Setelah sampel inti meteorit diambil dan diteliti, didalamnya ditemukan objek langka dari luar angkasa yang akan merubah pemilihan selamanya. Apakah penemuan itu? apa dampaknya bagi pemilihan presiden?
Setelah ini pembaca akan dihadapkan pada alur cerita roller coster yang dinamis dan susah ditebak. Seperti biasa, plot twist Dan Brown luar biasa. Tak seperti novel Brown lain yang mengupas perjalanan Prof. Langdon membongkar konspirasi agung, dua novel ditangan saya ini (Deception Point dan Digital Fortress) merupakan novel stand alone. Buku ini menawarkan sesuatu yang beda dari keenam buku seri Prof. Langdon yang cenderung mengikuti template cerita yang sama.
Data-data seperti organisasi, lokasi, sejarah, dan pemikiran yang ada dalam Novel Dan Brown selalu dibangun mendekati kebenaran, walau berbeda kadarnya antar tiap novel. Diawal buku ini Brown menulis bahwa organisasi dan teknologi yang digambarkan dalam novel ini adalah benar. Banyak teknologi intelijen dan luar angkasa yang dijelaskan disini dengan penggambaran yang informatif. Dibuku ini, Brown meramu science, sejarah, politik, dalam kisah yang menegangkan. Cocok dibaca ditengah kontenstasi politik saat ini J
Judul : Deception Point
Halaman : 630
Penerbit : Rp115.000 (Gramedia.com)
Rating : 8,3